Tahapan dari siklus hidup sistem yaitu :
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Analisis
3. Tahap Rancangan
4. Tahap Penerapan
5. Tahap Penggunaan
Dari empat tahap pertama yaitu perencanaan, analisis, rancangan, dan penerapan – dimaksudkan bagi pengembangannya, sedangkan tahap kelima untuk penggunaannya. Semua tahap dapat melibatkan pemakai, spesialis informasi jika end-user computing tidak diikuti sepenuhnya.
Disini saya hanya ingin lebih menjelaskan untuk tahap yang pertama yaitu tahap perencanaan. Mengapa begitu??
karena pada tahap ini lah yang menjelaskan bahwa studi kelayakan sangat diperlukan bagi siklus hidup sistem ini..
Check this out…
TAHAP PERENCANAAN
Keuntungan dari merencanakan proyek, yaitu :
• Menentukan lingkup dari proyek
• Mengenali berbagai area permasalahan potensial
• Mengatur urutan tugas
• Memberikan dasar untuk pengendalian
Langkah-langkahnya
1. Menyadari masalah
Kebutuhan akan proyek biasanya dirasakan oleh manajer perusahaan, non manajer, dan elemen-elemen dalam lingkungan perusahaan.
2. Mendefinisikan masalah
Setelah manajer menyadari adanya masalah, ia harus memahaminya dengan baik agar dapat mengatasi permasalah tersebut. Ia melakukan identifikasi dimana letak permasalahannya, penyebabnya dan berusahan mengumpulkan semua informasi. Jika perusahaan mempunyai kebijakan untuk mendukung end user computing, dan manajer ingin memakai pendekatan tersebut untuk pengembangan sistem, maka ia bertanggung jawab untuk membuat definisi. Selain itu, manajer memerlukan bantuan analis sistem yang saling bekerja sama dengan manajer.
3. Menentukan tujuan sistem
Manajer dan analis sistem mengembangkan suatu daftar tujuan sistem yang harus dipenuhi oleh sistem untuk memuaskan pemakai. Sehingga tujuan hanya dinyatakan secara umum, yang nantinya akan dibuat lebih spesifik.
4. Mengidentifikasi kendala sistem
Sistem baru dalam pengoperasiannya tidak bebas dari kendala. Beberapa kendala mungkin ditimbulkan oleh lingkungan, seperti laporan pajak yang diminta oleh pemerintah dan informasi pembayaran yang dibutuhkan oleh konsumen. Kendala lainnya, seprti keharusan menggunakan perangkat keras yang telah ada atau menyiapkan dan menjalankan sistem pada tanggal tertentu. Kendala-kendala tersebut penting untuk diidentifikasi sebelum sistem benar-benar mulai dikerjakan. Dengan demikian, baik rancangan sistem maupun kegiatan proyek akan berada di antara kendala-kendala tersebut.
5. Membuat studi kelayakan
Studi kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ada enam dimensi kelayakan, yaitu :
1. Teknis; tersediakah hardware dan software untuk melaksanakan pemrosesan yang diperlukan ?
2. Pengembalian ekonomis; dapatkah sistem yang diajukan dinilai secara keuangan dengan membandingkan kegunaan dan biayanya ?
3. Pengembalian non ekonomis; dapatkah sistem yang diajukan dinilai berdasarkan keuntungan-keuntungan yang tidak dapat diukur dengan uang?
4. Hukum dan etika; akankah sistem yang diajukan beroperasi dalam batasan hokum dan etika ?
5. Operasional; apakah rancangan sistem akan didukung oleh orang-orang yang akan menggunakannya ?
6. Jadwal; mungkinkah penerapan sistem dalam kendala waktu yang ditetapkan ?
Analis sistem mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menyawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mewawancarai beberapa pegawai penting dalam area pemakai.
6. Menyiapkan usulan penelitian sistem
Jika suatu sistem dan proyek tampak layak, diperlukan penelitian sistem secara menyeluruh. Penelitian sistem (sistem study) akan memberikan dasar yang terinci bagi rancangan sistem baru mengenai apa yang harus dilakukan sistem itu dan bagaimana sistem tersebut melakukannya. Analis akan menyiapkan usulan penelitian sistem yang memberi dasar bagi manajer untuk menentukan perlu tidaknya pengeluaran untuk analisi. Hal penting yang harus diingat tentang usulan tersebut adalah bahwa sebagian besar isinya didasarkan pada perkiraan (perkiraan merupakan informasi terbaik yang tersedia) dan perkiraan jauh lebih baik daripada tanpa informasi sama sekali. Selebihnya akan dipelajari ketika siklus hidup mulai berjalan.
7. Menyetujui atau menolak proyek penelitian
Manajer dan komite pengarah menimbang pro dan kontra proyek dan rancangan sistem yang diusulkan, serta menentukan apakah perlu diteruskan à keputusan teruskan / hentikan. Pertimbangan penting yang perlu dilakukan yaitu :
1. Akankah sistem yang diusulkan dapat mencapai tujuannya ?
2. Apakah penelitian proyek yang diusulkan merupakan cara terbaik untuk melakukan analisis sistem ?
Jika keputusannya adalah teruskan maka proyek akan berlanjut ke tahap penelitian (analisis). Namun, jika keputusannya hentikan maka semua pihak mengalihkan perhatiannya ke masalah-masalah lain.
8. Menetapkan mekanisme pengendalian
Sebelum penelitian sistem dimulai, SC MIS menetapkan pengendalian proyek dengan menentukan apa yang harus dikerjakan, siapa yang melakukannya, dan kapan akan dilaksanakan. Setelah jadual ditetapkan, jadual tersebut harus didokumentasikan dalam bentuk yang memudahkan pengendalian. (misalkan gunakan Microsoft Project).
Nah sudah jelas kan tentang perlunya study kelayakan bagi sisklus hidup sistem??
apa??
hmm..masih aja bertanya!hahaha
Ok mungkin penjelasan diatas terlalu sulit masuk ke otak kita..(haha parah amat ya!)
Sekarang dapat saya tarik kesimpulan bahwa study kelayakan menilai proyek yang kita kerjakan layak atau tidak untuk dijalankan, dengan memperhatikan pertanyaan-pertanyaan seperti diatas..
Siipphh..mudah-mudahan sudah mengerti ya anak-anak??(Loh??!!)
Bagi kalian yang ingin lebih mengetahui tentas Siklus Hidup Sistem, kalian bisa klik link di bawah ini ya,,dijamin keasliannya..!!
Sumber:
http://widyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5565/Modul_ke_8_sim_ptik.doc
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar